NYANYIAN

0 komentar

N Y A N Y I A N

1. LATAR BELAKANG

Sejak lahirnya Gereja pada hari Pentakosta, sudah merupakan persekutuan dinamis, dimana dalam perjalanan hidupnya penuh dengan aktifitas-aktifitas dalam rangka mewujudkan hakekat gereja yang sesungguhnya. Untuk memenuhi tugas dan panggilannya, maka salah satu aktifitas pokok yang dilaksanakan gereja adalah ibadah untuk memuji Allah Bapa di dalam Yesus Kristus, yang bukan hanya melalui mulut tapi juga melalui hati dan segenap akal budi.

Dalam melaksanakan tata ibadah Kristen, unsur-unsur Liturgi sangat memegang peranan penting antara lain : Pemberitaan Firman Tuhan, doa, persembahan dan juga nyanyian.


2. PENGERTIAN NYANYIAN

Nyanyian adalah ungkapan perasaan hati yang dalam yang disertai melodi dan disuarakan secara bersama-sama atau secara sendiri-sendiri, misalnya nyanyian gereja, paduan suara, vocal group, vocal solo, dll. Berbeda dengan nyanyian lain, nyanyian gereja mempunyai aspek kembar. Satu pihak ia adalah wahana pemberitaan Firman dan di pihak lain ia adalah alat yang diberikan jemaat untuk menjawab pemberitaan tentang Tuhan sehingga dalam PB keduanya Pengakuan dan Nyanyian disebut dengan kata yang sama : Homologia.

Pada masa PL, nyanyian merupakan kebiasaan dan bagian dari kehidupan sehari-hari bangsa Israel, mis ; mazmur-mazmur yang diiringi dengan instrumen musik (Maz. 68 : 32 ; 96 : 1 – 2). Juga dalam PB, terutama dalam kitab Wayhu terdapat petunjuk tentang nyanyian dalam ibadah sorgawi dan juga tentang nyanyian malaikat.

Melalui nyanyian, manusia dapat mengungkapkan isi, perasaan hati yang paling dalam dan suci kepada Tuhan. Karena dalam bernyanyi kita harus menghayati dan menjiwai isi dan syair suatu nyanyian. Dalam nyanyian gereja Tuhan Allah sendirilah yang menjadi pokok, bukan manusia atau karya manusia itu, tetapi kepada Tuhan dan kepada perbuatanNya melalui anakNya Yesus Kristus.

3. HUBUNGAN NYANYIAN DENGAN IMAN DAN PRAKTEK KEHIDUPAN ORANG PERCAYA

Iman berarti mengamini (mengiyakan) sesuatu bukan hanya dengan akal tetapi juga dengan seluruh pribadi dan cara hidup. Oleh karena itu beriman kepada Tuhan Allah berarti mengamini (mengiyakan) dengan seluruh pribadi dan hidupnya akan segala pernyataan Tuhan Allah dan mempraktekkannya dalam hidup sehari-hari.

Sesuai dengan fungsinya nyanyian Kristen tidak hanya digunakan dalam ruangan ibadah saja tetapi juga di luar, bergema di tengah-tengah dunia bahkan di sorga kelak.

Dengan kata lain nyanyian Kristen dalam tata ibadah adalah merupakan unsur yang penting, yang tidak dpat dipisahkan dengan unsur-unsur lain dalam liturgi.

Dengan demikian hendaknyalah nyanyian gerejawi memenuhi hal-hal sebagai berikut :
1. Nyanyian itu dapat membangun, menggugah dan mendorong perasaan manusia untuk memuji kemuliaan Tuhan Allah yang kudus. Maz. 98 : 4-5.
2. Nyanyian itu memberi pengertian yang benar tentang Allah, tempat kita memohon kekuatan melawan segala kuasa-kuasa kejahatan. 1 Petr. 2 : 11 b ; Rom. 8:6 ; Maz. 18:3
3. Nyanyian itu mendatangkan kebahagiaan dan kegembiraan yang tulus dan murni. Maz. 149 : 3 ; Fil. 4 : 4 ; Maz. 118 : 1.
4. Nyanyian itu menanamkan rasa berserah diri kepada Tuhan dengan hati yang tulus dan bersih, mempersatukan menjadi satu tubuh Kristus yakni gereja Tuhan. Maz. 37 : 5 ; Epesus 5 : 19 ; Kol. 3 : 16 ; 1 Sam. 16. 16 : 14 – 16.
5. Nyanyian itu memberi gambaran hidup kristiani yang menjadi garam dan terang dunia. Mat. 5 : 13 – 14 ; Kel. 20 : 2 – 17 ; Pslm. 92 : 1.

Sesuai dengan tujuan nyanyian itu hendaknya berisikan :
a. Permohonan kepada Tuhan
b. Ucapan syukur pujian kepada Tuhan, memuliakan kebesaran dan kekudusanNya, sehingga dapat mengungkapkan getaran jiwa yang sesungguhnya dan murni.
c. Meneguhkan iman, mengaku percaya kepada Tuhan.
d. Persembahan kepada Tuhan

Hal ini dapat kita perbandingkan dengan corak nyanyian ibadah yang dijumpai pada buku Mazmur seperti :
1. Menunjukkan nada kegembiraan, kegirangan, karena memasuki rumah Tuhan. Maz. 26 : 8 ; Maz. 122 : 2.
2. Bersujud di hadapan Tuhan, berarti menyadari kerendahannya di hadapan Tuhan. Jer. 9 : 23 dst.
3. Berkhidmat di hadapan Tuha, menunjukkan rasa takut di hadapan Tuhan. Maz.90 : 11 ; Maz. 22 : 24.
4. Penyesalan akan dosa, mengaku dosa di hadapan Allah. Maz. 25 : 1.
5. Pengabdian dan ketaatan melayani.

4. KESIMPULAN

Nyanyian Kristen adalah unsur penting dalam liturgi ibadah gerejawi merupakan ungkapan perasaan hati yang terdalam yang ditujukan pada Tuhan Allah sendiri, dan sekaligus menjadi kesaksian iman orang percaya yang dapat mempengaruhi dan menolong orang lain untuk percaya kepada Tuhan.

Sumber : GKPS  

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2011 GKPS Samarinda.
Blogger Template by Noct | Distributed by: best blogger seo template 2012free blogger templates like website | best free vpn yahoo answers cheap vpn netflix