ALLAH
ALLAH
1. PENDAHULUAN
Secara umum dapat dikatakan bahwa kita sering menyebut nama
ALLAH, baik dengan sesama umat Kristen maupun dengan penganut agama dan
kepercayaan lain. Nama ALLAH itu sudah umum dikenal di tengah masyarakat
kita. Tetapi pertanyaan bagi kita ialah : “Apakah ALLAH yang kita kenal
itu sama dengan ALLAH yang dikenal secara umum oleh agama dan
kepercayaan ini, kita mulai dari terjemahan kata “Allah” itu sendiri.
Kata Allah yang secara umum dikenal dalam bahasa Indonesia,
diambil alih dari kata “Allah” dalam bahasa Arab. Di Arab kata itu telah
dikenal sejak jaman pra Islam; yaitu sebutan nama illah yang ada di
sana.
Dalam Alkitab, kita juga mengenal nama ALLAH, tetapi diartikan
secara berbeda dengan kata Allah yang diambil alih oleh bahasa Arab,
karena ALLAH yang disebut dalam Alkitab adalah terjemahan dari kata
Elohim (bahasa Ibrani) dan Theos (bahasa Yunani).
Dengan demikian kita dapat mengerti jika ada perbedaan nama
ALLAH dalam bahasa-bahasa lain. Misalnya : Debata (Toba), Dibata (Karo),
God (Inggeris), Gott (Jerman), Dewata (Sanskerta) dan sebagainya. Semua
nama itu telah dikenal oleh bangsa dan suku tersebut sebelum dimasuki
kekristenan.
DOA
D O A
Kalau kita berbicara mengenai “doa” maka sebaiknya kita awali dari
permintaan seorang pengikut Yesus yang meminta diajarkan berdoa, katanya
: “Tuhan, ajarlah kami berdoa” (Luk. 11:1). Dari permohonan ini segera
muncul pertanyaan, yaitu : “sangat sulitkah berdoa, maka mereka minta
diajarkan berdoa?” Kalau jawabannya, tidak sulit , datang pertanyaan
yang lain. Kalau begitu, gampangkah berdoa ? Jawabannya juga tidak. Jadi
masalahnya ialah bukan antara sulit dan tidak sulit berdoa. Jika
demikian halnya, apa maksudnya maka para Rasul itu minta diajarkan
berdoa dan ternyata Yesus sendiri mengabulkan permintaan itu dan
kemudian menjadi doa yang terpopuler dari seluruh doa yang ada yang
terkenal dengan judul “Bapa kami yang di surga”?
Ada beberapa hal yang perlu mendapat penekanan dalam hal
menjelaskan tentang doa pada tulisan yang amat singkat ini sedangkan
yang konon kejelasannya sebenarnya sangat luas meliputi seluruh aspek
hidup manusia itu sendiri. Namun demikia, tulisan ini berusaha mencakup
intipati dari doa yang dimaksud seperti disebutkan di bawah ini.
ESKATOLOGI
ESKATOLOGI
Kata Eskatologi berasal dari bahasa Yunani : eskhatos yang berarti
akhir zaman. Jadi Eskatologi adalah ilmu teologi yang berbicara tentang
hal-hal yang bertalian dengan akhir zaman. Dengan Eskatologi ini terkait
beberapa istilah dan pengertian yang lain seperti : Kedatangan Kristus
yang kedua kali, kebangkitan daging, penghakiman dan kerajaan seribu
tahun dan juga tanda-tanda atau hal-hal yang mendahului akhir zaman itu.
Istilah ini disebut juga dalam berbagai bentuk, misalnya : Hari Tuhan
(Kis. 2:20; II Petr.3:10 dan I Tes.5:2), Hari Kristus (Flp. 1:10), Hari
Terakhir (Mat. 7:22), Akhir Zaman (Yoh. 6:39). Umumnya, kalau berbicara
tentang akhir zaman maka biasanya pemikiran tertuju kepada nasib orang
perorang yang ditentukan pada penghakiman yang diadakan pada saat itu.
Tetapi sebenarnya Alkitab sendiri lebih cenderung membicarakan
Penggenapan Kerajaan Allah yang mencakup bumi yang diperbaharui. Yesaya
menyebutnya : langit baru dan bumi baru (Yes. 65:17; 66:22).
MALAIKAT
MALAIKAT
Tidak seperti pada abad mula-mula hingga abad pertengahan, Gereja pada
masa modern ini jarang sekali membicarakan sesuatu tentang malaikat.
Kalaupun dibicarakan, biasanya hanyalah pada saat-saat tertentu;
misalnya saat hari raya Paskah dan Natal. Memang uraian Alkitab tentang
malaikat sangat sulit untuk dipahami bahkan uraiannya tidak
logis-sistematis. Dengan demikian, pemahaman Gereja saat ini tentang
malaikat sering kali hanya berupa asumsi atau rekaan belaka, dan
seringkali bertentangan dengan apa yang dikatakan Alkitab tentang
malaikat. Misalnya dengan gambaran (figur) nona-nona cantik yang lemah
gemulai berlongdress putih, atau berupa bayi-bayi bersayap. Padahal
sebaliknya, Alkitab justru memakai nama-nama untuk laki-laki (maskulin)
bagi malaikat-malaikat, seperti Mikhael (Dan. 10:13; Why. 12:7); Gabriel
(Dan. 8:16; Luk..1:19,26).
IBADAH
I B A D A H
1. PENGANTAR
Dalam suratnya kepada Timoteus Rasul Paulus menulis : “Latihlah
dirimu beribadah” (1 Tim. 4:7b). Lebih lanjut Rasul Paulus berkata,
“…….ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik
untuk hidup ini, maupun untuk hidup yang akan datang.
Dengan demikian ibadah adalah suatu hal yang amat penting dalam
hidup orang-orang Kristen. Bahkan harus dipahami, bahwa ibadah adalah
merupakan identitas Gereja atau orang-orang percaya.
Tapi apakah ibadah itu ?
Kesaksian (Marturia)
KESAKSIAN (
MARTURIA )
1. LATAR BELAKANG DAN ARTI
Tugas kesaksian adalah
“Amanat Agung” Yesus Kristus. Untuk itu, selayaknyalah warga gereja
menyadari serta memahaminya dan bukan hanya oleh para ‘pelayan-pelayan’
gereja.
Kata ‘kesaksian’ adalah terjemahan dari kata : marturia atau
martyfrein (Bahasa Junani). Marturia berasal dari kata martus, artinya
saksi. Dalam dunia Junani (kuno), kata martus secara khusus digunakan
pada bidang hukum : yakni, saksi solemnitas dan saksi prosesuil.
Tugas
saksi terutama saksi prosesuil adalah memberitahu hakim tentang apa
yang telah terjadi, dengan tidak menambahkan atau mengurangkan sesuatu.
Dengan kata lain, saksi harus mengatakan kebenaran. Dan apa yang
dinyatakan oleh saksi, itulah yang disebut dengan kesaksian.
KOINONIA
KOINONIA
1. Kata “koinonia” adalah sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti
“persekutuan” (bersekutu). Dalam kehidupan warga gereja kata “koinonia”
sering kita pergunakan, khususnya dalam membicarakan tentang tri tugas
panggilan dan suruhan gereja, yaitu : persekutuan (koinonia), kesaksian
(marturia) dan pelayanan (diakonia).
Koinonia sebagai salah satu dari tugas panggilan dan suruhan gereja
didunia ini menyatakan keberadaan gereja selaku persekutuan orang-orang
percaya yang disuruh kedalam dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)