MALAIKAT
MALAIKAT
Tidak seperti pada abad mula-mula hingga abad pertengahan, Gereja pada
masa modern ini jarang sekali membicarakan sesuatu tentang malaikat.
Kalaupun dibicarakan, biasanya hanyalah pada saat-saat tertentu;
misalnya saat hari raya Paskah dan Natal. Memang uraian Alkitab tentang
malaikat sangat sulit untuk dipahami bahkan uraiannya tidak
logis-sistematis. Dengan demikian, pemahaman Gereja saat ini tentang
malaikat sering kali hanya berupa asumsi atau rekaan belaka, dan
seringkali bertentangan dengan apa yang dikatakan Alkitab tentang
malaikat. Misalnya dengan gambaran (figur) nona-nona cantik yang lemah
gemulai berlongdress putih, atau berupa bayi-bayi bersayap. Padahal
sebaliknya, Alkitab justru memakai nama-nama untuk laki-laki (maskulin)
bagi malaikat-malaikat, seperti Mikhael (Dan. 10:13; Why. 12:7); Gabriel
(Dan. 8:16; Luk..1:19,26).
Untuk membicarakan malaikat memang membutuhkan uraian yang sangat luas
sekali. Namun demikian, dalam buku kecil ini dicoba untuk menguraikan
hal-hal yang pokok saja, yang kiranya dapat memberikan sedikit gambaran
tentang malaikat berdasarkan Alkitab, serta aplikasinya dengan iman dan
kehidupan kita selaku orang Kristen.
Sebelumnya patut dicatat, bahwa walaupun Alkitab tidak secara jelas
menyatakannya, namun dapat diambil suatu kesimpulan bahwa malaikat
termasuk kedalam mahluk ciptaan Allah. Sebab di dalam enam hari
penciptaan (hexaemeron), Allah telah selesai menciptakan alam semesta;
langit dan bumi beserta segala isinya (Kej. 2:1) yang tentu saja
termasuk didalamnya malaikat-malaikat. Malaikat tidaklah diciptakan
sebelum Penciptaan, sebab sebelumnya tidak ada mahluk yang telah
tercipta (bdk. Yoh. 1:1-3; Kol. 1:16); juga tidak setelah
Penciptaan, sebab setelah enam hari Allah berhenti mencipta (Kej.
2:2-3).
Dari sebutan malaikat sebagai nama tokoh yang kita bicarakan di sini,
dalam bahasa aslinya disebut anggelos. Istilah tersebut lebih menekankan
jabatan atau tugas (office), dari pada essensi dari tokoh yang
kepadanya. Istilah tersebut dikenakan sebagai namanya. Anggelos berarti
utusan atau pembawa pesan. Jadi, malaikat berarti utusan atau pembawa
pesan Allah kepada manusia. Dari sudut keberadaannya, malaikat berbeda
dengan manusia. Malaikat memiliki keberadaan sebagai roh, bdk. Ibr.
1:14; Luk. 24:39; Ef. 6:12. Kalaupun Alkitab menggambarkan penampakan
malaikat seperti layaknya manusia, hal tersebut sebenarnya hanyalah
merupakan ungkapan iman dari manusia yang kepadanya malaikat menyatakan
diri. Namun yang jelas, malaikat adalah mahluk rohani yang tidak dapat
diurai, tidak dapat dilihat (real), dan tidak berubah (bdk. Mat.22:30).
Di samping itu keberadaan malaikat tidak terikat kepada ruang dan waktu.
Namun demikian, malaikat memiliki akal budi, kecerdasan, kecepatan, dan
kekuatan untuk berbuat, bergerak dan berbicara (bdk. Yud. 6; Luk.
2:9-15; II Tes. 1:7; II Raj. 19:35), akan tetapi dalam semuanya itu
malaikat tetap bergantung dan tunduk kepada Allah Penciptanya. (bdk.
Dan. 7:10).
Alkitab menyatakan tidak hanya satu malaikat, melainkan lebih dari satu
bahkan banyak malaikat, dengan nama-nama tersendiri bagi beberapa
malaikat. Adakalanya malaikat tampil sendiri dan dalam bagian lain dalam
kelompok. Jumlah malaikat seperti dinyatakan Alkitab sangat banyak
bahkan tidak terhitung jumlahnya dalam hitungan manusia (bdk. Dan. 7:10;
Luk.2:13).
Dalam tugasnya selaku utusan atau pembawa pesan Allah kepada manusia,
dapat juga disebutkan bahwa malaikat berpran untuk melayani Allah dalam
rencana dan karyaNya terhadap manusia (Yes. 6:3; Luk. 2:13); tentu saja
termasuk didalamnya untuk mempertahankan kekudusan Allah di bumi (Mzm.
104:4; 103:20-21), disamping itu, juga melayani orang-orang percaya
(Mat. 18:10; Mzm. 91:11-12; Luk. 16:22). Secara terperinci, Alkitab
menyatakan beberapa tugas malaikat sebagai alat pelayanan Allah bagi
manusia seperti di bawah ini :
- Mempromosikan Berita Keselamatan Allah kepada manusia (Luk. 2:13; I
Petr. 1:12; Ef.3:10).
- Memproklamirkan pertobatan manusia (Luk. 15:10).
- Melayani Firman Tuhan kepada manusia (Gal. 3:19; Luk. 2:10-12).
- Melindungi orang-orang percaya (Kej. 48:16).
- Mengingatkan manusia akan Penghakiman Terakhir (I Tes. 4:16).
- Membantu Allah pada Penghakiman Terakhir (Mat. 24:31; 13:41; 25:31;
13:42,50; Mrk. 13:27).
Sebelum mengakhiri uraian singkat ini, beberapa hal yang patut
menjadi catatan bagi kita khususnya hubungan penyataan Alkitab tentang
malaikat dan aplikasinya terhadap iman dan kehidupan kita adalah sebagai
berikut :
1. Sebagaimana malaikat dalam segala keberadaannya tetap sebagai mahluk
ciptaan Allah, maka Alkitab tidak mengajarkan kepada kita untuk
menyembah atau mempercayakan diri kepada malaikat; walaupun kita percaya
bahwa malaikat ada sebagaimana dinyatakan Alkitab kepada kita.
2. Walaupun uraian Alkitab tentang malaikat sulit dimengerti oleh akal
dan pikiran kita karena seringkali kompleks dan tidak logis-sistematis,
namun yang penting bagi kita bukanlah segala sesuatu tentang keberadaan
mereka, melainkan adalah apa yang dikatakan mereka kepada kita dan apa
yang ingin dikatakan Alkitab kepada kita mengenai mereka.
3. Peranan malaikat dapat dibandingkan seperti “tune” (lagu pengenal)
sebuah stasiun pemancar radio, yang fungsinya hanyalah untuk
memperkenalkan stasiun pemancarnya, untuk kemudian berlalu, dan
perhatian pendengar beralih kepada siaran radio tersebut. Demikian juga
dengan malaikat, dalam kapasitasnya, hanya sebagai alat untuk menyatakan
Allah kepada manusia, dan pusat perhatian manusia tetap tertuju kepada
Allah saja.
4. Walaupun keberadaan malaikat berbeda dengan manusia, dan mungkin dari
satu segi malaikat memiliki kelebihan dibanding manusia, namun kita
patut bersyukur bahwa puncak segala ciptaan dan mahkota ciptaan Allah
adalah manusia itu sendiri, dan malaikat berada juga demi kebaikan dan
keselamatan manusia sebagai mahkota ciptaan Allah.
5. Malaikat sebagai utusan dan pembawa pesan Allah bagi manusia,
bersama-sama dengan manusia memiliki tugas dan panggilan yang sama yakni
sebagai duta-duta Allah di dunia. Mengapa malaikat tidak tampil atau
jarang menyatakan diri pada saat ini ? Secara iman dapat kita katakan
bahwa tugas malaikat telah ikut dipercayakan kepada Gereja. Walau tidak
menutup kemungkinan bilamana dikehendaki Allah malaikat daapt tampil
seperti pada masa Alkitab. Malaikat memberi teladan bagi kita dalam
melaksanakan tugas dan panggilan kita selaku Gereja.
Sumber : GKPS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar