KOINONIA

0 komentar

KOINONIA

1. Kata “koinonia” adalah sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti “persekutuan” (bersekutu). Dalam kehidupan warga gereja kata “koinonia” sering kita pergunakan, khususnya dalam membicarakan tentang tri tugas panggilan dan suruhan gereja, yaitu : persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia) dan pelayanan (diakonia).

Koinonia sebagai salah satu dari tugas panggilan dan suruhan gereja didunia ini menyatakan keberadaan gereja selaku persekutuan orang-orang percaya yang disuruh kedalam dunia.


Persekutuan itu nyata (konkret) yang mempunyai anggota jemaat, mempunyai peraturan dan mempunyai kepengurusan dengan susunannya. Tetapi persekutuan yang dinyatakan dalam bentuk jemaat-jemaat tidaklah sama dengan persekutuan-persekutuan lainnya di luar gereja. Persekutuan gereja dibangun diatas dasar para rasul dan para nabi dengan Yesus Kristus sebagai batu penjuru (Ef. 2:20). Persekutuan didalam Yesus Kristus yang berasaskan iman, kasih, dan pengharapan (I Kor. 13:3).

2. Gereja ada dan berada ditengah-tengah dunia ini sebagai suatu persekutuan (koinonia). Aspek koinonis dari gereja terwujud dalam persekutuan antara Yesus Kristus dan anggota jemaatNya dan antara sesama anggota jemaat. Persekutuan yang utuh antara Yesus Kristus dan gereja dinyatakan dengan ungkapan gereja sebagai tubuh Kristus (Ef.1:23; Kol.1:24).

Melalui gereja, seluruh anggota jemaat yang berbeda-beda, telah dipersatukan menjadi satu tubuh dalam Yesus Kristus. “Didalam satu Roh, kita semua baik orang Jahudi maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh” (I Kor.12:13). Dengan demikian kita memahami bahwa persekutuan yang dibangun atas dasar kesatuan dalam Tubuh Kristus, menjadikan persekutuan jemaat dapat mengatasi segala perbedaan, baik suku, bangsa, status sosial, pendidikan dan sebagainya.

3. Gereja sebagai satu persekutuan dalam tubuh Kristus sulit diterima oleh akal budi manusia. Gereja sebagai tubuh Kristus hanya dapat dipahami berdasarkan iman yang tumbuh oleh kuasa Roh Kudus. Melalui kehadiran Roh Kudus (band. Kis.2) Allah bekerja mempersatukan jemaat-jemaat melalui umat pilihanNya. Adanya jemaat sebagai tubuh Kristus di dunia ini adalah karena pekerjaan Roh Kudus yang memimpin dan menolong anggota jemaat (Roma 8:15-16,26).

Dengan demikian koinonia berarti juga persekutuan jemaat dalam persekutuan Roh. Kuasa yang nyata dari Roh Kudus yang memimpin, menolong, menasehati, menghibur, membaharui dan mempersatukan warga jemaat. Demikian juga dengan kurnia-kurnia Roh untuk hikmat, mujizat, nubuat, bahasa lidah, penyembuhan, pengajaran diberikan kepada warga jemaat. Karunia Roh Kudus yang diterima masing-masing warga jemaat berbeda dan terbatas menurut ukuran pemberian Kristus (Ef.3:7; I Kor.12:11).

Dalam kepelbagaian karunia Roh Kudus, anggota jemaat dipersatukan dalam Roh Kudus. Roh Kudus menjadi jaminan dari semua yang telah dijanjikan oleh Allah untuk umatNya (II Kor.1:22).

4. Gereja sebagai persekutuan dalam tubuh Kristus dan dalam Roh Kudus, didunia ini terwujud melalui anggota-anggota jemaat yang berkumpul. Dalam Kristus anak-anak Allah yang tercerai berai dikumpulkan dan dipersatukan (Yoh.11:52). Gereja sebagai persekutuan terdapat di semua tempat di dunia ini (band. Ef.1:23), menjadi satu persekutuan menyeluruh. Tetapi juga ada persekutuan jemaat dalam wilayah (daerah) tertentu, yang dalam kesaksian Perjanjian Baru kadang-kadang disebut dalam bentuk tunggal, misalnya : jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria (Kis. 9:31), dan kadang-kadang disebut dalam bentuk jamak, misalnya : Jemaat-jemaat di Asia Kecil (I Kor.16:9), jemaat-jemaat di Yudea (Gal. 1:22). Kadang-kadang juga persekutuan jemaat terdapat pada satu tempat tertentu, misalnya : jemaat di Korintus (I Kor. 1:2) atau jemaat di Tesalonika ( I Tes. 1:1).

Jemaat sebagai persekutuan, baik disuatu tempat tertentu, maupun di suatu wilayah / daerah, berhubungan satu sama lain, menjadi satu persekutuan keluarga besar. Persekutuan jemaat mempunyai tempat yang konkrit dan tertentu, tetapi ia bukan merupakan jemaat seandainya ia berada di tempat tertentu saja. Hal ini dapat kita pahami dari kesaksian Alkitab. Dikatakan “Jemaat Tesalonika, di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus”. Itu berarti bahwa Jemaat Tesalonika, selain dari berada di Tesalonika, jemaat itu juga berada di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Demikianlah persekutuan jemaat dimana-mana, selain berada disuatu tempat tertentu, ia berada di “tempat” lain, yaitu dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Demikianlah jemaat yang berkumpul dimana-mana menjadi satu persekutuan dengan seluruh umat Allah.

5. Koinonia, sebagai salah satu dari tugas panggilan dan suruhan gereja di dunia ini, mengharuskan gereja mewujudkan persekutuan didalam Yesus Kristus dan berdiri teguh dalam satu Roh. Dalam persekutuan jemaat aspek menyeluruh (total) diwujudkan dalam persaudaraan dalam Kristus. Yesus telah mati untuk semua orang. Dengan demikian persekutuan jemaat adalah juga persekutuan ibadah. Melalui persekutuan ibadah, anggota jemaat menyadari bahwa seluruh hidup orang percaya adalah korban yang harus dipersembahkan kepada Allah (Roma 12 : 1). Sebagai persekutuan ibadah, Gereja adalah persekutuan dari umat yang kudus, umat milik Allah (1 Pet. 2 : 9), persekutuan yang tidak bercacat (Ef. 5:27), tiang penopang dan dasar kebenaran (1 Tim. 3:15)qKOINONIA

1. Kata “koinonia” adalah sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti “persekutuan” (bersekutu). Dalam kehiduKOINONIA

1. Kata “koinonia” adalah sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti “persekutuan” (bersekutu). Dalam kehidupan warga gereja kata “koinonia” sering kita pergunakan, khususnya dalam membicarakan tentang tri tugas panggilan dan suruhan gereja, yaitu : persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia) dan pelayanan (diakonia).

Koinonia sebagai salah satu dari tugas panggilan dan suruhan gereja didunia ini menyatakan keberadaan gereja selaku persekutuan orang-orang percaya yang disuruh kedalam dunia.

Persekutuan itu nyata (konkret) yang mempunyai anggota jemaat, mempunyai peraturan dan mempunyai kepengurusan dengan susunannya. Tetapi persekutuan yang dinyatakan dalam bentuk jemaat-jemaat tidaklah sama dengan persekutuan-persekutuan lainnya di luar gereja. Persekutuan gereja dibangun diatas dasar para rasul dan para nabi dengan Yesus Kristus sebagai batu penjuru (Ef. 2:20). Persekutuan didalam Yesus Kristus yang berasaskan iman, kasih, dan pengharapan (I Kor. 13:3).

2. Gereja ada dan berada ditengah-tengah dunia ini sebagai suatu persekutuan (koinonia). Aspek koinonis dari gereja terwujud dalam persekutuan antara Yesus Kristus dan anggota jemaatNya dan antara sesama anggota jemaat. Persekutuan yang utuh antara Yesus Kristus dan gereja dinyatakan dengan ungkapan gereja sebagai tubuh Kristus (Ef.1:23; Kol.1:24).

Melalui gereja, seluruh anggota jemaat yang berbeda-beda, telah dipersatukan menjadi satu tubuh dalam Yesus Kristus. “Didalam satu Roh, kita semua baik orang Jahudi maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh” (I Kor.12:13). Dengan demikian kita memahami bahwa persekutuan yang dibangun atas dasar kesatuan dalam Tubuh Kristus, menjadikan persekutuan jemaat dapat mengatasi segala perbedaan, baik suku, bangsa, status sosial, pendidikan dan sebagainya.

3. Gereja sebagai satu persekutuan dalam tubuh Kristus sulit diterima oleh akal budi manusia. Gereja sebagai tubuh Kristus hanya dapat dipahami berdasarkan iman yang tumbuh oleh kuasa Roh Kudus. Melalui kehadiran Roh Kudus (band. Kis.2) Allah bekerja mempersatukan jemaat-jemaat melalui umat pilihanNya. Adanya jemaat sebagai tubuh Kristus di dunia ini adalah karena pekerjaan Roh Kudus yang memimpin dan menolong anggota jemaat (Roma 8:15-16,26).

Dengan demikian koinonia berarti juga persekutuan jemaat dalam persekutuan Roh. Kuasa yang nyata dari Roh Kudus yang memimpin, menolong, menasehati, menghibur, membaharui dan mempersatukan warga jemaat. Demikian juga dengan kurnia-kurnia Roh untuk hikmat, mujizat, nubuat, bahasa lidah, penyembuhan, pengajaran diberikan kepada warga jemaat. Karunia Roh Kudus yang diterima masing-masing warga jemaat berbeda dan terbatas menurut ukuran pemberian Kristus (Ef.3:7; I Kor.12:11).

Dalam kepelbagaian karunia Roh Kudus, anggota jemaat dipersatukan dalam Roh Kudus. Roh Kudus menjadi jaminan dari semua yang telah dijanjikan oleh Allah untuk umatNya (II Kor.1:22).

4. Gereja sebagai persekutuan dalam tubuh Kristus dan dalam Roh Kudus, didunia ini terwujud melalui anggota-anggota jemaat yang berkumpul. Dalam Kristus anak-anak Allah yang tercerai berai dikumpulkan dan dipersatukan (Yoh.11:52). Gereja sebagai persekutuan terdapat di semua tempat di dunia ini (band. Ef.1:23), menjadi satu persekutuan menyeluruh. Tetapi juga ada persekutuan jemaat dalam wilayah (daerah) tertentu, yang dalam kesaksian Perjanjian Baru kadang-kadang disebut dalam bentuk tunggal, misalnya : jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria (Kis. 9:31), dan kadang-kadang disebut dalam bentuk jamak, misalnya : Jemaat-jemaat di Asia Kecil (I Kor.16:9), jemaat-jemaat di Yudea (Gal. 1:22). Kadang-kadang juga persekutuan jemaat terdapat pada satu tempat tertentu, misalnya : jemaat di Korintus (I Kor. 1:2) atau jemaat di Tesalonika ( I Tes. 1:1).

Jemaat sebagai persekutuan, baik disuatu tempat tertentu, maupun di suatu wilayah / daerah, berhubungan satu sama lain, menjadi satu persekutuan keluarga besar. Persekutuan jemaat mempunyai tempat yang konkrit dan tertentu, tetapi ia bukan merupakan jemaat seandainya ia berada di tempat tertentu saja. Hal ini dapat kita pahami dari kesaksian Alkitab. Dikatakan “Jemaat Tesalonika, di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus”. Itu berarti bahwa Jemaat Tesalonika, selain dari berada di Tesalonika, jemaat itu juga berada di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Demikianlah persekutuan jemaat dimana-mana, selain berada disuatu tempat tertentu, ia berada di “tempat” lain, yaitu dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Demikianlah jemaat yang berkumpul dimana-mana menjadi satu persekutuan dengan seluruh umat Allah.

5. Koinonia, sebagai salah satu dari tugas panggilan dan suruhan gereja di dunia ini, mengharuskan gereja mewujudkan persekutuan didalam Yesus Kristus dan berdiri teguh dalam satu Roh. Dalam persekutuan jemaat aspek menyeluruh (total) diwujudkan dalam persaudaraan dalam Kristus. Yesus telah mati untuk semua orang. Dengan demikian persekutuan jemaat adalah juga persekutuan ibadah. Melalui persekutuan ibadah, anggota jemaat menyadari bahwa seluruh hidup orang percaya adalah korban yang harus dipersembahkan kepada Allah (Roma 12 : 1). Sebagai persekutuan ibadah, Gereja adalah persekutuan dari umat yang kudus, umat milik Allah (1 Pet. 2 : 9), persekutuan yang tidak bercacat (Ef. 5:27), tiang penopang dan dasar kebenaran (1 Tim. 3pan warga gereja kata “koinonia” sering kita pergunakan, khususnya dalam membicarakan tentang tri tugas panggilan dan suruhan gereja, yaitu : persekutuan (koinonia), kesaksian (marturia) dan pelayanan (diakonia).

Koinonia sebagai salah satu dari tugas panggilan dan suruhan gereja didunia ini menyatakan keberadaan gereja selaku persekutuan orang-orang percaya yang disuruh kedalam dunia.

Persekutuan itu nyata (konkret) yang mempunyai anggota jemaat, mempunyai peraturan dan mempunyai kepengurusan dengan susunannya. Tetapi persekutuan yang dinyatakan dalam bentuk jemaat-jemaat tidaklah sama dengan persekutuan-persekutuan lainnya di luar gereja. Persekutuan gereja dibangun diatas dasar para rasul dan para nabi dengan Yesus Kristus sebagai batu penjuru (Ef. 2:20). Persekutuan didalam Yesus Kristus yang berasaskan iman, kasih, dan pengharapan (I Kor. 13:3).

2. Gereja ada dan berada ditengah-tengah dunia ini sebagai suatu persekutuan (koinonia). Aspek koinonis dari gereja terwujud dalam persekutuan antara Yesus Kristus dan anggota jemaatNya dan antara sesama anggota jemaat. Persekutuan yang utuh antara Yesus Kristus dan gereja dinyatakan dengan ungkapan gereja sebagai tubuh Kristus (Ef.1:23; Kol.1:24).

Melalui gereja, seluruh anggota jemaat yang berbeda-beda, telah dipersatukan menjadi satu tubuh dalam Yesus Kristus. “Didalam satu Roh, kita semua baik orang Jahudi maupun orang Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh” (I Kor.12:13). Dengan demikian kita memahami bahwa persekutuan yang dibangun atas dasar kesatuan dalam Tubuh Kristus, menjadikan persekutuan jemaat dapat mengatasi segala perbedaan, baik suku, bangsa, status sosial, pendidikan dan sebagainya.

3. Gereja sebagai satu persekutuan dalam tubuh Kristus sulit diterima oleh akal budi manusia. Gereja sebagai tubuh Kristus hanya dapat dipahami berdasarkan iman yang tumbuh oleh kuasa Roh Kudus. Melalui kehadiran Roh Kudus (band. Kis.2) Allah bekerja mempersatukan jemaat-jemaat melalui umat pilihanNya. Adanya jemaat sebagai tubuh Kristus di dunia ini adalah karena pekerjaan Roh Kudus yang memimpin dan menolong anggota jemaat (Roma 8:15-16,26).

Dengan demikian koinonia berarti juga persekutuan jemaat dalam persekutuan Roh. Kuasa yang nyata dari Roh Kudus yang memimpin, menolong, menasehati, menghibur, membaharui dan mempersatukan warga jemaat. Demikian juga dengan kurnia-kurnia Roh untuk hikmat, mujizat, nubuat, bahasa lidah, penyembuhan, pengajaran diberikan kepada warga jemaat. Karunia Roh Kudus yang diterima masing-masing warga jemaat berbeda dan terbatas menurut ukuran pemberian Kristus (Ef.3:7; I Kor.12:11).

Dalam kepelbagaian karunia Roh Kudus, anggota jemaat dipersatukan dalam Roh Kudus. Roh Kudus menjadi jaminan dari semua yang telah dijanjikan oleh Allah untuk umatNya (II Kor.1:22).

4. Gereja sebagai persekutuan dalam tubuh Kristus dan dalam Roh Kudus, didunia ini terwujud melalui anggota-anggota jemaat yang berkumpul. Dalam Kristus anak-anak Allah yang tercerai berai dikumpulkan dan dipersatukan (Yoh.11:52). Gereja sebagai persekutuan terdapat di semua tempat di dunia ini (band. Ef.1:23), menjadi satu persekutuan menyeluruh. Tetapi juga ada persekutuan jemaat dalam wilayah (daerah) tertentu, yang dalam kesaksian Perjanjian Baru kadang-kadang disebut dalam bentuk tunggal, misalnya : jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria (Kis. 9:31), dan kadang-kadang disebut dalam bentuk jamak, misalnya : Jemaat-jemaat di Asia Kecil (I Kor.16:9), jemaat-jemaat di Yudea (Gal. 1:22). Kadang-kadang juga persekutuan jemaat terdapat pada satu tempat tertentu, misalnya : jemaat di Korintus (I Kor. 1:2) atau jemaat di Tesalonika ( I Tes. 1:1).

Jemaat sebagai persekutuan, baik disuatu tempat tertentu, maupun di suatu wilayah / daerah, berhubungan satu sama lain, menjadi satu persekutuan keluarga besar. Persekutuan jemaat mempunyai tempat yang konkrit dan tertentu, tetapi ia bukan merupakan jemaat seandainya ia berada di tempat tertentu saja. Hal ini dapat kita pahami dari kesaksian Alkitab. Dikatakan “Jemaat Tesalonika, di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus”. Itu berarti bahwa Jemaat Tesalonika, selain dari berada di Tesalonika, jemaat itu juga berada di dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Demikianlah persekutuan jemaat dimana-mana, selain berada disuatu tempat tertentu, ia berada di “tempat” lain, yaitu dalam Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus. Demikianlah jemaat yang berkumpul dimana-mana menjadi satu persekutuan dengan seluruh umat Allah.

5. Koinonia, sebagai salah satu dari tugas panggilan dan suruhan gereja di dunia ini, mengharuskan gereja mewujudkan persekutuan didalam Yesus Kristus dan berdiri teguh dalam satu Roh. Dalam persekutuan jemaat aspek menyeluruh (total) diwujudkan dalam persaudaraan dalam Kristus. Yesus telah mati untuk semua orang. Dengan demikian persekutuan jemaat adalah juga persekutuan ibadah. Melalui persekutuan ibadah, anggota jemaat menyadari bahwa seluruh hidup orang percaya adalah korban yang harus dipersembahkan kepada Allah (Roma 12 : 1). Sebagai persekutuan ibadah, Gereja adalah persekutuan dari umat yang kudus, umat milik Allah (1 Pet. 2 : 9), persekutuan yang tidak bercacat (Ef. 5:27), tiang penopang dan dasar kebenaran .(1 Tim. 3:15)

Sumber : GKPS

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2011 GKPS Samarinda.
Blogger Template by Noct | Distributed by: best blogger seo template 2012free blogger templates like website | best free vpn yahoo answers cheap vpn netflix