GEREJA
G E R E J A
1. LATAR BELAKANG DAN PENGERTIAN
Kata ‘Gereja’ berasal dari bahasa Portugis “Igreya” dan dalam
bahasa Junani “ekklesia” yang berarti Jemaat yang dipanggil keluar dari
dunia menjadi milik Tuhan. Kata “ekklesia” diambil dari kebudayaan
Junani waktu itu yang berarti suatu sidang warga kota untuk membicarakan
dan mengambil keputusan selaku “Sidang Rakyat yang syah” (Kis. Ras. 19 :
39).
Pengertian Gereja secara theologis Alkitabiah ialah bahwa Gereja
(ekklesia) itu adalah tubuh Kristus (Ep. 1:22-23) dimana Kristus adalah
kepala. Kristus yang memanggil, maka Gereja berasal dari Kristus
sendiri.
Gereja bukanlah kelompok manusia yang berdiri atas inisitif
sendiri, tetapi Kristuslah yang dengan perantara Firman dan Roh
mengumpulkan bagiNya Jemaat itu.
Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dikumpulkan oleh
Kristus. Hari Pentakosta, ketika Roh Kudus dicurahkan menjadi hari
lahirnya Gereja (Kis. Ras. 2).
2. HAKEKAT GEREJA
Dalam Kitab Perjanjian Baru kita menemukan beberapa gambaran
mengenai Gereja yang menunjukkan kesatuan yang tidak terpisahkan antara
Yesus Kristus sebagai kepala Gereja dan umatNya. Oleh sebab itu Gereja
harus selalu bergantung kepada kehadiran Kristus, kehadiran sebagai
suatu aktivitas yang terjadi di tengah umat secara terus menerus, yaitu
penyertaanNya.
2.1. Gereja digambarkan sebagai umat Allah, bait Allah, bangunan Allah
dan sebagai kawanan domba Allah (Wahyu 21 : 3 ; 1 Korint. 3 : 16 ; 1
Korint. 3 : 9 ; 1 Pet. 5 : 2)
2.2. Gereja sebagai suatu persekutuan yang baru yaitu Tubuh Kristus dan
sebagai Tubuh Kristus adalah juga Gereja yang selalu mau mendengar suara
Yesus yang memanggil manusia menjadi murid-muridNya (Rom. 12 : 4).
2.3. Hakekat Gereja adalah missioner, dapat dikatakan seluruh aktivitas
Gereja adalah missioner, pelayanan Sakramen, pemberitaan Firman,
pelayanan, dll).
Dari keseluruhan gambaran di atas jelas nampak hubungan/persekutuan yang
sangat erat antara Yesus sebagai kepala Gereja dengan Jemaat. Tanpa
persekutuan itu hakekat Gereja akan hilang dan tidak layak disebut
Gereja, karena Gereja adalah Gereja selama memiliki hubungan dengan
Yesus Kristus.
3. SIFAT GEREJA
Di dalam pengakuan iman rasuli disebutkan bahwa Gereja kudus, am, persekutuan orang kudus.
3.1. Gereja adalah kudus
Kata “Kudus” berarti disendirikan, diasingkan, dipisahkan dari yang
lain, berbeda dari yang lain. Kekudusan Gereja bukan karena ia kudus
adanya, tetapi karena dikuduskan oleh Kristus.
Rasul Paulus menyebutkan bahwa Jemaat adalah mereka yang dikuduskan di
dalam Kristus (Fil. 1 : 1 ; 1 Korint. 1:2 ; Efesus 1:1). Gereja adalah
kudus, diasingkan tapi bukan “mengasingkan diri” karena Gereja disuruh
ke dalam dunia untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Adanya Gereja di
dunia ini ialah untuk dipakai dalam karya penyelamatan Allah.
3.2. Gereja adalah am
Gereja adalah am, khatolik, universal, tersebar di seluruh dunia. Am
berarti umum, oleh sebab itu Gereja “menerobos” segala pembatas dan
memiliki perpektif yang umum.
Gereja sebagai yang am harus bersifat universal sebab kasih Allah itu
ditujukan kepada dunia. Jadi Gereja bukan dan janganlah jadi suatu
“golongan elite”.
Gereja tidak terbatas pada suatu daerah/suku/bangsa atau bahasa tertentu
tapi meliputi seluruh dunia (2 Korint. 5, 19). Gereja tidak terbatas
pada suatu zaman, tapi meliputi zaman yang lalu, masa sekarang dan masa
yang akan datang.
3.3. Gereja adalah persekutuan orang percaya
Gereja adalah persekutuan orang percaya yang telah mengakui tindakan
Allah dan yang kini ingin mengungkapkan kembali tindakan itu melalui
kehidupan mereka sebagai Gereja.
Warga Gereja menyadari arti eksistensinya melalui Gereja (ekklesia),
sebagai umat yang dikumpulkan Tuhan dari antara segala bangsa, bukan
hanya berasal dari Kristus, tapi juga selalu bergantung kepada
kehadiranNya yang diyakini sebagai suatu aktivitas yang terjadi di
tengah umat terus menerus yaitu pernyertaanNya.
Gereja adalah persekutuan orang percaya/kudus di dalam Kristus dan saling bergantung satu sama lain.
3.4. Gereja adalah satu
Gereja adalah kesatuan umat Kristen, tempat bersekutu sesuai dengan
kehendak Yesus Kristus, Raja Gereja. Satu dalam memberitakan Injil (Mat.
28, 18-20), satu dalam mengemban missi, mengasihi sesama dan mengasihi
Tuhan (Mat. 22, 37-40), satu dalam iman dan pengharapan (Ef. 4:4-5)
Oleh sebab itu dalam kepelbagaian kita, Tuhan mempersatukan kita. Di
dalam kepelbagaian itu kita dapat bersatu menampakkan kepatuhan kita
sebagai Gereja kepada Tuhan Yesus Raja (Joh. 17, 21).
4. TUGAS DAN PANGGILAN GEREJA
Gereja yang hidup adalah yang bersaksi tentang Yesus Kristus di dunia ini.
“Kamu akan menjadi saksiku di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke
ujung bumi” (Kis. 1, 8). Gereja terpanggil melaksanakan Amanat Agung
Kristus (Mark. 16, 15 ; Mat. 28, 20).
Menjadi saksi Kristus adalah tugas Gereja dan warganya yang berlaku
sepanjang masa dan bukan hanya bersaksi (marturia), tapi juga bersekutu
(koinonia), melayani (diakonia). Inilah yang disebut tri tugas Gereja.
Gereja dan warganya terpanggil untuk memberitakan berita kesukaan dari
Allah bagi semua orang agar percaya dan diselamatkan.
Tugas yang dilakukan Gereja sekaligus ia katif dan ambil bagian pada
karya keselamatan dari Allah yang ditujukan kepada semua manusia dan
ciptaan. Oleh sebab itu semua kegiatan Gereja harus berhubungan dengan
karya penyelamatan Tuhan bagi dunia ini. Artinya melibatkan secara
langsung warganya pada kehidupan sehari-hari.
Gereja juga harus terbuka, dinamis, dialogis pada situasi perkembangan
di masyarakat dengan sikap yang positif, kritis, kreatif dan realitis.
(Rom. 1:14;12:1-2; 1 Korint. 9: 19-23).
Gereja kelihatan sebagai Gereja apabila Gereja tersebut nampak sebagai
satu segitiga sama sisi yang terdiri dari segi persekutuan, kesaksian
dan pelayanan yang ketiganya tidak dapat dipisahkan.
Biarlah Gereja dalam melaksanakan tugas panggilan dan suruhannya selalu
membiarkan diri pimpin oleh Roh Kudus yang adalah roh kebenaran.
5. GKPS SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL DARI GEREJA
GKPS adalah bagian yang integral dari Gereja Kristus yang Esa, Kudus, Am
dan Rasuli. Hadirnya Injil di Simalungun sejak tanggal 2 September
1903, adalah juga merupakan panggilan Allah untuk keluar dari kegelapan
dan menuju kepada terang Firman Tuhan. Panggilan Allah telah menemukan
wujudnya dalam GKPS, sebagai bagian yang utuh dan tidak terpisahkan dari
Gereja yang Esa, Kudus, Am dan Rasuli.
GKPS adalah persekutuan orang percaya kepada Yesus Kristus, yang terpanggil dan disuruh untuk melaksanakan tri tugas Gereja.
GKPS adalah Gereja Tuhan yang terbuka untuk semua orang, tanpa membeda-bedakan latar belakang, budaya dan bahasa.
Sebagaimana pernah mendapat pembahasan dalam Synode Bolon GKPS mengenai
“Gereja na etek-etek” sebagai perwujudan dari Gereja, sebagai orang
beriman dalam kehidupan bermasyarakat nampak dalam persekutuan keluarga
juga. Kebaktian keluarga (Gereja na etek-etek) termasuk perwujudan dari
iman kita kepada Yesus Kristus.
6. PENUTUP
Marilah kita semua mencamkan dan merenungkan nyanyian rokhani Sekolah Minggu kita ini :
Aku Gereja Gereja bukanlah gedungnya
Kaupun Gereja dan bukan pula menaranya
dan pengikut Yesus bukalah pintunya
di seluruh dunia lihat di dalamnya
kita sama-sama Gereja Gereja adalah orangnya.
Sumber : GKPS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar