FIRMAN ALLAH
F I R M A N A L L A H
1. PENDAHULUAN
Secara dogmatis, Alkitab adalah Firman Allah. Orang Kristen
percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang memiliki kewibawaan
tertinggi atas kehidupan orang-orang Kristen. Roh Kudus bekerja dalam
diri warga gereja, sehingga orang kristen membaca dan mendegar isi
Alkitab selaku Firman Allah.
Alkitab selaku Firman Allah ditulis oleh manusia pada jaman dan
situasi tertentu beribu tahun yang lalu. Kita membaca Firman Allah yang
tertulis dalam Alkitab dengan keaneka ragaman cara penulisan, serta dari
penulis-penulis yang berbeda-beda pula (a.l. Musa, Daud, Salomo,
Yesaya, Yeremia, Sepanya, Maleakhi, Matius, Markus, Lukas, Yohanes,
Paulus, dan lain-lain). Firman Allah yang ditulis pada masa lampau,
itulah yang kita baca dan dengar sekarang dan seterusnya. Oleh karena
itu untuk dapat mengerti dan memahami Firman Allah yang tertulis dalam
Alkitab, kita harus senantiasa menyadari akan adanya perbedaan waktu,
situasi, lingkungan dan cara berpikir pada saat Alkitab ditulis dengan
jaman kita sekarang.
Pemahaman dan pemberlakuan Firman Allah dalam kehidupan orang
Kristen selalu berkaitan dengan apa arti dan tujuan teks Alkitab (Firman
Allah) pada waktu dituliskan, dan apa arti dan tujuannya bagi konteks
dan situasi kita sekarang.
2. PEMAHAMAN TENTANG FIRMAN ALLAH DALAM ALKITAB
Berbicara tentang Firman Allah, berarti berbicara tentang
Alkitab. Kita dapat mengetahui Firman Allah setelah membaca dan
mendengarnya melalui apa yang tertulis di dalam Alkitab.
Alkitab yang kita miliki sekarang, pada mulanya ditulis dalam
dua bahasa asli, yaitu : Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani, dan
Perjanjian Baru dalam bahsa Yunani. Bagaimanakah pemahaman / pengertian
Firman Allah yang tertulis dalam Alkitab ? untuk ini kita menggumuli
dari kata “Firman” yang tertulis dalam Alkitab.
2.1. Firman Allah dalam Perjanjian Lama
Kata “Firman” (Allah) yang terdapat dalam kitab Perjanjian Lama’ adalah
terjemahan dari kata “dabar” dalam bahasa Ibrani. Akar kata “dabar”
dalam bahasa Ibrani berarti “menyatakan hal yang ada dibelakang /
dibalik”. Dalam psikologi Ibrani ucapan seseorang dipandang sebagai
bagian dari kedirian dan keberadaan yang nyata dari sipembicara sendiri.
Jadi “dabar” (Firman), selaku ucapan Allah adalah penyataan diri Allah
sendiri. Kata “dabar” dalam PL dipakai 394 kali tentang komunikasi dari
Allah kepada manusia.
Dalam kitab Perjanjian Lama, Firman Allah berarti penyataan dari
kedirian dan keberadaan yang nyata dari Allah. Firman Allah mengandung
kuasa yang serupa dengan kuasa Allah yang mengucapkanNya. Allah
menciptakan langit dan bumi dengan Firman (Kej.1). Dalam kehidupan
manusia, Firman Allah harus didengar dan dilaksanakan (Maz.103:20);
tidak boleh ditambahi atau dikurangi (Ul. 12:32). Firman Allah tetap
untuk selama-lamanya (Yes.40:8), tidak akan kembali sebelum digenapi
(Yes.55:11). Firman Allah adalah penyataan Allah yang juga diberikan
kepada para nabi.
2.2. Firman Allah dalam Perjanjian Baru
Firman (dabar) dalam Perjanjian Lama, diterjemahkan dengan kata “logos”
(bah.Yunani) dalam Perjanjian Baru. Kata “logos” juga dipakai dalam
pengertian yang lebih luas, yaitu “perkataan/ucapan”.
Firman (logos) menurut Perjanjian Baru memiliki kesatuan dengan Allah,
mengandung kegiatan mencipta, memelihara (alam semesta) dan menyatakan
diri kepada manusia. Dalam kata “Firman”, Kristus perlu ditafsirkan
secara theologis (Yoh. 1:1, 14 ; 1 Yoh.1:1-2, Wahyu
19:13).
Dalam surat-surat kiriman, Firman juga disebut sebagai Firman kehidupan
(Fil. 2:16) Firman kebenaran (Ef. 1:13) kabar keselamatan (Kis.13:26),
berita perdamaian (II Kor.5:19), pemberitaan tentang salib
(1 Kor.1:18).
Kabar, berita, pemberitaan disebut ‘logos’. Firman (logos) adalah amanat
dari pihak Allah yang dinyatakan dalam Yesus Kristus, yang wajib
diberitakan dan ditaati.
Dalam Perjanjian Baru, bentuk jamak dari “logos” yaitu “logia” menunjuk
kepada Firman dalam Perjanjian Lama, misalnya dalam Kis. 7:38
“Firman-firman yang hidup” menunjuk kepada Taurat Musa. Logia adalah
pengumuman-pengumuman Allah yang mempunyai kekuasaan dan dihadapanNya
manusia berdiri dengan hormat, menyembah dan merendahkan diri.
3. FIRMAN ALLAH DAN KEHIDUPAN ORANG KRISTEN
Selaku orang percaya, Firman Allah menjadi “pelita pada kaki”
dan terang pada jalan” (Maz. 119:105) kita. Menjadi dasar dan pedoman
bagi perbuatan dan kehidupan orang beriman (II Tim.3:16-17). Oleh karena
itu orang kristen (secara pribadi, bersama) harus membaca, mendengar
dan merenungkannya siang malam (Maz.1). Firman Allah haruslah secara
sungguh-sungguh dipahami, dihayati dan dilaksanakan dengan benar dalam
iman dan ketaatan kepada Allah dalam Yesus Kristus.
Firman Allah menjadi standard universal dari iman. Hidup rohani
dan etika serta moral Kristen. Dengan membaca dan mendengar Firman Allah
orang kristen dapat memahami rencana Allah bagi dunia, dan mengenal
dirinya sebagai manusia ciptaan Tuhan. Firman Allah memberikan bimbingan
dan hikmat bagi kita, dan bukan memberi suatu jawaban bagi semua
masalah dan pertanyaan kita. Dengan bimbingan Firman Allah orang percaya
diberikan kekuatan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab bagi
diri sendiri, orang lain dan masyarakat dimana kita ditempatkan/berada.
Dengan Firman Allah, kita sanggup memperoleh dan memberikan jawaban atas
masalah dan pertanyaan yang kita hadapi.
Firman Allah menuntun kepada kepastian dan pemastian keselamatan
Allah di dalam Yesus Kristus, memperbaiki karakter yang rusak karena
dosa serta meneguhkan kita didalam kebenaran Allah.
Sumber : GKPS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar