DOSA
DOSA
1. DOSA DAN KEBERADAAN MANUSIA
Dalam Alkitab – Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru kita menemukan
berbagai istilah uang di gunakan untuk menunjukan dosa. Dari semua
istilah-istilah itu dapat di simpulkan bahwa dosa adalah kegagalan
menuruti dan penyimpangan dari kehendak Allah.
Dosa ialah pelanggaran hukum Allah – 1 Joh. 3 : 4.
Dalam kejadian 3 kita baca bahwa godaan iblis menimbulkan keinginan
manusia untuk melawan kehendak Allah. Pelanggaran dan ketidaktaatan ini
menjerumuskan manusia ke dalam dosa. Di mana iman atau ketetapan hati
kepada Tuhan dan FirmanNya melemah, pada saat itulah manusia mengadakan
pelanggaran dan jatuh dalam dosa. Dimana manusia di dorong oleh
keinginannya melampaui garis ketetapan Allah, pada saat itu jugalah
manusia jatuh ke dalam dosa. Dosa timbul dan dimulai dari hati dan
pikiran, bd. Markus 7 : 21
Dengan pelanggaran manusia (Adam), semua keturunan manusia berdosa,
Roma 5 : 12, manusia dilahirkan dalam dosa. Bd. Mazmur 52 :7 dan
semua berbuta dosa, Rom 3 : 23. Dosa mengakar dalam diri manusia.
2. AKIBAT DOSA
Dosa berakibat terhadap hubungan Allah dengan manusia dan kedudukan
manusia di hadapan Allah. Dari berita kejatuhan ke dalam dosa (Kej. 3)
ternyata bahwa manusia menunujukan akibat pelanggarannya : manusia
bersembunyi dari hadapan sang pencipta. Manusia ‘lari’ dari hadapan
Tuhan karena takut. Di pihak lain Tuhan menjalankan kebenarannya dengan
menghukum pelanggaran manusia : manusia di usir. Dosa mengakibatkan
perpisahan antara manusia dengan Tuhan.
Manusia harus menanggung akibat dosanya – Manusia harus mati, sesuai
dengan Firman Tuhan. (bd. Kejadian 3 :3). Sebab upah dosa ialah maut
(Roma 6 : 23, bd. Yakobus 1 : 15). Akibat ini menjadi tanggungan seluruh
manusia. Dosa tidak saja berakibat terhadap manusia itu sendiri dan
terhadap hubungan dengan Allah. Dosa berakibat juga terhadap hubungan
manusia dengan sesamanya : merendahkan dan menyalahkan sesama (Kejadian
4) dan nafsu pembalasan (bd. 4 : 24) kita baca setelah kejahatan manusia
ke dalam dosa.
Akibat kejatuhan ini juga terhadap alam semesta. Sejalan dengan
hukuman manusia, Tuhan mengutuki bumi, Tuhan berkata : “ Terkutuklah
tanah ini karena engkau, Kejadian 3 : 17 bd. Roma 8 : 20)
3. KEBERADAAN MANUSIA BERDOSA
Manusia mempunyai kecendrungan berbuat dosa. Keinginan hatinya
mendorong manusia melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Apa yang
ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, bd. Kejadian 8 :
21. Seluruh manusia termasuk dalam hal ini, sebagaimana dikatakan Jesus :
“Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, Yoh. 3 : 6.
Perbuatan dosa adalah pertanda dan perwujudan dari hati yang berdosa,
bd. Markus 7 : 20. Perbuatan-perbuatan dosa ini disebutkan oleh Paulus
sebagai keinginan daging, bd. Roma 8:5-7. Kenyataan ini tidak bisa
disangkal dan dipungkiri.
Sejajar dengan keinginan daging yang berlawanan dengan kehendak
Allah tersebut, nyatalah ketidak mampuan manusia untuk melakukan yang
baik dihadapan Allah. Yesus menunjukkan hal ini dengan perumpamaannya :
Pohon yang tidak baik, tidak mungkin menghasilkan buah yang baik, Matius
7:18.
Hanya ada satu jalan bagi manusia untuk dapat kembali berkenan
kepada Tuhan, yaitu penciptaan baru. Dan ini hanya dalam Kristus. Barang
siapa di dalam Kristus, adalah ciptaan baru, bd. II Kor.5:17.
4. TINDAKAN ALLAH BAGI MANUSIA BERDOSA
Manusia harus menerima hukuman atas dosanya : kematian. Namun Allah
mengasihi ciptaannya, sehingga Tuhan membuka jalan keselamatan dari
dosa. Manusia pada dirinya cenderung berbuat dosa dan dengan demikian
menjadi hamba dosa, bd. Joh.8:34. Tapi Yesus menaklukkan dosa dan
melepaskan manusia daripadanya bd. Matius 9:13 penebusan yang hanya
sekali untuk selamanya, Ibr.7:27, bd. 1 Petrus 3:18.
Penebusan Kristus membenarkan manusia kembali dihadapan Allah.
Penebusan ini ialah inisiatifnya dan tindakan Allah sendiri. Untuk itu -
darah yang menurut orang Jahudi adalah ‘hidup’ - harus ditumpahkan
untuk memperoleh hidup itu kembali. Darah Kristus, yaitu Anak Domba
Allah adalah darah penebusan tersebut.
Sumber : GKPS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar